Saturday, October 8, 2011

-Seminar Parenting: SOS Pornografi-

Oleh-oleh dari seminar parenting dengan nara sumber Ibu Elly Risman.

By: Dite Aricatrini


Bahaya pornografi sudah ada di depan mata, anak kita adalah target utama. Ayah Bunda…..sadarlah jangan pingsan! Bisnis pornografi adalah bisnis global yg paling menguntungkan di seluruh dunia. Tujuan utama para pebisnis pornografi (predator) ada 3 yaitu:

1. Membuat perpustakaan porno dalam otak anak-anak kita
2. Merusak otak generasi mendatang
3. Menjadikan anak-anak kita pelanggan pornografi seumur hidup, sejak sedini mungkin

Bagi yg punya anak cowok, be aware, anak anda adalah target utama! Bagi yg punya anak cewek, jangan lengah…..anak cewek anda adalah obyek dari bisnis pornografi ini.


Ada banyaaaaak pertanyaan sederhana yg harus kita tanyakan kepada diri sendiri dulu:


Apakah anda punya akses internet di rumah? Bisakah anda mengakses internet? Bisakah anda mendownload dari internet ke hp? Apakah anak anda punya hp? Sudahkah anda berpesan pada anak2 saat mereka dibelikan hp, pesannya sbg berikut,”Nak, ini gadget mahal, tolong pergunakan dengan baik, jgn dipergunakan utk mencelakakan dirimu sendiri” Apakah anak anda main games di computer, baik online maupun tidak? Bisakah anda memainkan games yg dimainkan oleh anak anda? Tahukah anda ada di level berapa anak anda di games tersebut? Apakah anak anda suka komik? Pernahkah anda membaca terlebih dahulu sebelum membelikan komik buat anak anda? Tahukah anda apa saja isi komik yg sekarang sedang sangat digemari oleh anak-anak kita? Berapa jam sehari anak anda nonton tv? Pernahkah anda mendampingi mereka nonton?


Saat ini pornografi bukanlah barang yg langka, juga bukan barang yg mahal, pornografi mengepung anak kita dari segala arah, secara terus-menerus, dengan cara yg mudah dan murah. Tidak perlu kemana-mana utk mengakses pornografi, data menyebutkan 50% anak SD tahu pornografi dari RUMAH !!
AYAH BUNDA HADIRLAH DI RUMAH


Orang tua jaman sekarang terlalu khawatir dgn masa depan anaknya. Kita berusaha semaksimal mgkn supaya anak tidak tergilas oleh jaman. Sudah benarkah usaha kita? Ayah Bunda, adalah kewajiban orang tua untuk mendidik anaknya. Kewajiban ini tidak dapat diwakilkan, tidak kepada sekolah tidak kepada guru les tidak juga kepada pengasuh anak. Sering kita lalai, berangkat kerja saat anak2 belum bangun dan pulang kerja saat anak2 sudah tidur untuk apa? Jawabannya demi masa depan anak2 kita. Siapa yg mendampingi mereka selama kita bekerja? Bibik? Guru di sekolah? Guru les prifat? Guru mengaji?

Ayah Bunda, anak2 tidak memerlukan nilai matematika 95 supaya dia sehat jiwa dan raga, anak2 tidak harus fasih berbahasa Inggris supaya dia menjadi pribadi yg menyenangkan. Sadarilah bahwa menjadi apapun dia kelak, sehat jiwa dan raga serta mempunyai pribadi yg menyenangkan adalah modal untuk meraih cita2nya tersebut. Anak2 hanya memerlukan kasih sayang dan teladan langsung dari orang tuanya. Masih banyak juga orang tua yg meski tidak terlalu sibuk bekerja, dia sekedar ADA di rumah, tp tidak HADIR!

Sebuah gambaran keluarga kelas menengah yg ayahnya berangkat kerja jam 5.30 pagi dan pulang jam 8 malam. Ibunya adalah sarjana yg menjadi ibu rumah tangga. Jam 4 sore, anak yg bersekolah di full day school baru saja pulang.


Ibu : Assalamu’alaikum nanda……sudah pulang nih (sambil asyik memperhatikan layar BB)


Anak : Wa’alaikumsalam Bun, iya (dengan wajah agak lelah)

Ibu : ok deh jagoan bunda cepetan mandi ya, bentar lagi Miss Linda datang, waktunya les Inggris kan?
(sambil masih memperhatikan layar BB dan tidak menyadari wajah lelah anaknya)
Anak : Bun, hari ini boleh libur gak (sambil agak mendekat biar diperhatikan)

Ibu : (baru sekarang memperhatikan wajah anaknya yg agak lelah) Aduh naak…..kenapa? Tahu gak, ayah sudah bekerja capek2 tiap hari berangkat pagi pulang malam kan biar kamu bisa les Inggris prifat seperti ini, sayang dong kalo musti libur, udah ah cepetan mandi ya…..ntar minum vitamin aja deh biar capekmu ilang (kembali lagi memperhatikan layar BB)

Ibu tersebut ADA di rumah, tapi sudahkah dia HADIR ? Kehadiran anak kita di dunia bukan kehendak mereka sendiri, mereka adalah amanah buat kita. Jadi kehadiran kita sebagai orang tua mereka adalah kewajiban yg tidak bisa ditawar-tawar lagi! Dalam setiap perlakuan kita kepada anak, sertakanlah emosi/kasih sayang dan empati. Akan lebih baik kalau sikap si Ibu seperti ini:

Aduh naak…..kenapa? Kamu capek ya? Tadi di sekolah ngapain aja kok sampai capek gitu? Ok bunda telp Miss Linda dulu ya,lesnya libur. Kamu cepetan mandi dulu ntar hbs mandi kita makan bareng yuk, sambil makan bunda mau deh diceritain acara yg bikin kamu kecapekan gitu.

WARNING! Anak yg mudah kecanduan pornografi adalah anak yg B.L.A.S.T
Boring, Lonely, Angry/Afraid, Stress, Tired.

Bunda, sudah bukan saatnya lagi kita hanya rajin menghadiri majelis taklim atau rajin memberikan makanan bergizi saja kepada anak2 kita. Bunda juga harus “melek media!” dan “tidak gagap teknologi!”

Ayah, sudah bukan waktunya lagi menyerahkan segala urusan anak kepada ibunya. Anakmu membutuhkan seorang Ayah di rumah. Bukan seorang insinyur, bukan direktur,bukan guru atau apapun profesimu diluar rumah. Ayah adalah pemimpin yg mengajarkan tanggung jawab, Ayah adalah pelindung yg memberikan rasa aman, Ayah adalah penyeimbang yg menegakkan norma keluarga dengan ketegasan seorang laki-laki.

RINGKASAN MATERI SEMINAR
1. Kerusakan otak yg disebabkan oleh kecanduan makanan (obesitas) ada 2 bagian.  Kerusakan otak yg disebabkan oleh kecanduan narkoba ada 3 bagian
Kerusakan otak yg disebabkan oleh kecanduan pornografi ada 5 bagian!!
2. Materi pornografi yg tersedia di sekitar kita: internet,games,handphone,komik,film,koran,majalah,buku cerita, acara TV apapun (sinetron,berita,infotainment,quiz,musik,iklan dll), VCD/DVD
Kita tidak bisa menghalangi anak utk mendapatkan semua ini, tp kita bisa menguatkan anak untuk pandai memilih mana yg terbaik untuk dirinya.
3. Yang bisa dilakukan
Internet:
- Kuasai cara berinternet
- Cek riwayat koneksi
- Berteman dengan anak (anak punya fb,ortu jg punya, anak punya twitter ortu bikin juga)
- Ikuti perkembangannya
- Ajak anak bijak berinternet (tentunya dengan teladan,jgn suruh anak berhenti main game online sementara kita masih asyik BBM-an)
- Berdiskusilah dengan anak
- Arahkan
- Kontrol
Film:

- Perlu tidak ke bioskop?
- Dengan siapa perginya?
- Mau nonton apa?
- Sadar tidak,iklan sebelum,di tengah dan sesudah film sangat mungkin berisi hal yg tidak kita inginkan untuk dilihat anak






- Bicarakan dengan anak dampaknya melihat adegan syur dalam gedung bioskop yg gelap,bersama temannya.
TV:
- Atur jam TV hidup
- Pilih program (di setiap Koran ada jadwal acara TV)
- Bahas sebelum dan sesudah menonton sebuah acara, anak suka/tidak, alasannya
- Ada tidak program lain sejenis tp yg lebih aman
- Pantau, dampingi
Games:
- Belajar kenal dengan games
- Tanyakan games apa yg dimainkan anak, di level mana ia berada
- Periksa rating/peringkat games tersebut (biasanya sesuai standard Amerika)
- Darimana mendapatkannya
- Tahu tidak dampaknya
- Diskusikan
Komik:
- Jangan beli komik sembarangan,lihat isinya
- Periksa tas,meja,rak buku,lemari baju, tempat tidur bahkan bawah kasur anak

(anak yg kecanduan suka menyembunyikan komik pornonya)
- Ajarkan anak gemar dengan berbagai macacm bacaan : kisah Rasul, sains, fiksi, dongeng, petualangan dsb

WARNING! Kecanduan narkoba, kelihatan tanda2nya, mahal, bisa di detox

Kecanduan pornografi, tidak kelihatan tanda2nya, murah bahkan gratis, tidak bisa didetox

Beberapa Fakta:

Kerusakan otak pecandu pornografi = kerusakan otak penumpang yg tidak memakai safetybelt dalam kecelakaan mobil


Sebuah SMP Negri di Jakarta, 18 siswinya adalah pelacur, dan jarang membolos. Mereka melacur sebelum dan sesudah sekolah.


Di sebuah RS di Jkt, seorang gadis usia 14 tahun diperiksa karena telah membuang bayinya ditempat sampah. Si gadis sejak SD selalu juara kelas. Setiap hari pulang dan pergi sekolah selalu diantar oleh Ibunya!!


Masih banyak fakta dan data lain yg bikin aku sakit perut selama seminar, tp khawatir kebanyakan nih

Ayah Bunda, jangan pingsan, sadarlah! Because your family is under attack!!

--Akrabnya 91'ers--








--91'ers Kembali Bersama, 4 September 2011--








Monday, March 21, 2011

Tip Memilih Sekolah Buat Buah Hati Kita

By Dite Aricatrini (1-2/A4)

Maap-maap bukan mau sok pinter ini, hanya sekedar berbagi berdasarkan pengalaman pribadi maupun curhatan teman2. Sapa tau bermanfaat, biasaaa menjelang tahun ajaran baru soalnya:D

1.Hukumnya wajib nih,harus disesuaikan dengan minat anak. Jangan nuruti keinginan kita orang tuanya. Contoh, anakku dua-duanya gak bisa anteng,pokoknya yg namanya ngambrukin rak baju di toko sudah pernah lah. Pinginku sih anak2 sekolah di SDIT, biar tertib,ngerti agama,pinter dst dst. Tapi kata teman,sodara dan beberapa guru, jangan deh! Mending cari sekolah yg membuat mereka senang, kalo di SDIT khawatirnya mereka malah merasa terkungkung. Survey kesana-kemari dapatlah alamat sekolah alam. Alhamdulillah…….cocok dengan sifat dan minat mereka :D

Kata temanku, ortu jaman sekarang terlalu khawatir dengan masa depan anaknya sampek lupa kalo anaknya itu masih anak2 dan butuh sangat banyak waktu utk bermain!! Senin les ini, selasa les itu dst dst. Kasiaaaan banget si anak ?!

2.Jangan sekali-sekali terpengaruh HARGA! Biasanya nih qta orang Indonesia suka mikir gini, kalo mahal pasti bagus deh kualitasnya. Harga gak nipu ! Ok ini bisa diterapkan untuk barang,aku setuju. Tapi untuk pendidikan ? Jangan salah rek, belum tentu yang mahal pasti OK. Sudah sangat banyaaaaaaak contoh yg aku saksikan sendiri, mahal tapi gak mendidik! Buat para Bunda yg pingin anaknya bisa ber-EMPATI (jaman sekarang susah cari orang yg pinter berempati lho),jangan sekali-sekali masukin anak ke sekolah mahal. Gampangnya gini aja deh TK atau SD yg uang pangkalnya di atas 10 juta (utk ukuran thn 2011 nih),pasti sangat mudah dibayangkan yg daftar kesitu adalah orangtua-orangtua yg sangat mampu (yakin gak ada yg gak punya BB hahaha). Maka selama 6 tahun ananda bersekolah disitu, lingkungannya adalah lingkungan yg homogen, temannya semuaaaa anak orang yg setaraf. Bandingkan dgn TK atau SD yg uang pangkalnya sekitar 4-5 juta an (utk ukuran thn 2011 lho ya),masih boleh dicicil pula! Kita bisa lihat ananda akan mempunyai teman yg sangaaaat beragam. Dari anak guru, anak wiraswastawan, anak wartawan,anak dokter, anak ustadz, anak pengusaha, anak pegawai negri, anak pegawai bank dan lain-lain,semua bisa masuk kesitu dan tentu saja sangat heterogen. Ada yg sekolah diantar sepeda, ada yg diantar ojek, ada yg naik antar-jemput, naik angkot maupun diantar mobil pribadi mewah. Lengkap deh!

3.Pilih lokasi yang paling strategis menurutmu! Maksudku disini,ukuran strategisnya dihitung dari kacamata pribadimu. Dan untuk TK utamakan yg jaraknya dekat dengan rumah. Misalnya ada TK yg keren, sesuai dengan minat anak,gak terlalu mahal trus lokasinya mudah dijangkau angkot, tapi dari rumahmu jaraknya 50km ! Ya jangan maksain masuk situ lah, hehehe :P

4.Lakukan survey mendalam! Penting lho ini, dan sebisa mungkin ajak ananda serta dalam survey tersebut. Dengarkan komentar2nya ttg sekolah yg disurvey. Truuuuus jangan banyak2 yg disurvey,Bunda bisa mulai dari brows di internet (cari sebanyak mungkin informasi), trus pilih yang menurutmu paling OK, 3 atau 4 sekolah sajalah. Catat baik2 alamatnya. Luangkan waktu dan atur jadwal bareng ananda utk mendatangi skolah tersebut. Jangan lupa siapkan daftar pertanyaan yg ingin diketahui ttg sekolah tersebut.

5.Satu lagi ya, hormati pendapat anandamu! Biarpun masih kecil,pendapat mereka adalah pendapat yg pure murni berdasarkan kata hati yg bersih. Lagipula kan mereka yg mau sekolah, bukan qta. Hormati disini tentunya bukan menuruti kemauan mereka begitu saja,enggak. Tapi dengarkan dan pertimbangkan apa yg mereka sampaikan ttg sekolah yg disurvey. Tetap keputusan akhir ada ditangan ortu, contoh nih
Anak : Bun, aku mau skolah disini saja deh,enak ada AC nya
Ibu : Oooh…kamu seneng yg dingin ya? Boleh deh…eh tapi kita lihat skolah yg satu lagi yuuuuk, disana gak ada AC nya tapi dingin juga kok, soalnya kelasnya gak ada temboknya,di saung!
Jiaaaah……promosi sekolah alam banget yak aku?! Hahaha promosi terselubung!!

OK para Bunda,Ummi,Mama yang insyaAllah selalu happy, terakhir tentunya berdoalah semoga Allah SWT berkenan memberikan kemudahan dalam mendidik amanahNYA, semoga DIA berikan petunjuk sehingga pilihanmu untuk ananda adalah pilihan yg terbaik, insyaAllah….amiiiiin :D

Ada yg belum jelas? Boleh angkat tangan dan bertanya……………:P

Monday, January 31, 2011

-MAJULAH ANAK INDONESIA-

By: Dite Aricatrini 1-2/A4

Sebuah asa bagi generasi masa depan dan pendidikan Indonesia yang(menurutku) seharusnya lebih berorientasi kepada SISWA bukan kepada HASIL !!

Setelah Andrea Hirata dengan novel tetralogi Laskar Pelangi karyanya, kini Anis Baswedan menggagas dan melaksanakan Gerakan Indonesia Mengajar (GIM). Tanpa mengecilkan peran semua tokoh pendidikan di Indonesia,juga semua guru yang pernah mendidikku di sekolah formal sejak TK sampai perguruan tinggi, 2 orang ini membuat aku tak mampu berhenti berharap dan merasa yakin anak Indonesia bisa !!!

Sebagai seorang ibu yang baru berpengalaman mengasuh 2 anak selama 12 tahunan,juga sebagai seorang guru yang baru punya pengalaman mengajar selama10 tahunan aku seriiiiiing sekali bertanya dalam hati “mau dibawa kemana pendidikan Indonesia?” ”mau dijadikan apa anak2 kita kelak?” dan beberap pertanyaan lain yang sangat mengganggu. Segala perasaan sedih,gemas,jengkel,marah maupun optimis silih berganti kualami. Namun satu yang kuusahakan untuk tetap kulakukan, berdoa kepada Allah SWT agar anak2ku serta semua anak Indonesia menjadi generasi yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Sesungguhnya anak adalah amanah terpenting bagi kita semua dalam menjalani kehidupan. Di tangan merekalah kelak masa depan kita ditentukan. Bukan hanya masa depan kita sebagai orang tuanya, tapi juga masa depan bangsa dan negara ini, masa depan dunia ini.

Dengan semakin simpang siurnya kondisi negeri ini,harusnya kita semua sadar bahwa mempersiapkan generasi mendatang dengan lebih baik adalah sebuah kewajiban! Tapi sudahkah kita sadar ? Silahkan bertanya pada diri kita masing-masing. Aku disini hanya ingin sedikit menceritakan pengalamanku sebaga ibu dari 2 orang anak yang bersekolah. Serta pengalamanku sebagai guru di sebuah sekolah.

KOK GITU YA MAH?

Setahun yang lalu si sulung melaksanakan ujian akhir SD. Sebagai siswa sekolah swasta yg baru saja berdiri, Kakak dan teman sekelasnya yg berjumlah 4 orang belum diijinkan untuk ujian di sekolahnya sendiri dan diharuskan mengikuti ujian di sebuah SD Negeri terdekat. Hari pertama lancer, namun hari kedua sepulang ujian Kakak bercerita: Mah, masak tadi guru pengawasnya nanya ke murid2, “Ada yang gak bisa jawab? Ayo tanya saja nanti Bapak bantu” kok gitu ya Mah? Katanya kalo ujian kan harus berusaha sendiri, gak boleh tanya2. Aku hanya bisa menjawab “Itulah Indonesia kita nak”

BEBERAPA STATUS DI FB
Menjelang ulangan umum tengah semester maupun akhir semester beberapa status fb menulis “anak ujian emak kebingungan” “aku belum bikin soal latihan buat anakku nih” “wuah selesai juga nge-drill si kakak, jadi ngantuk deh” dan beberap status lain semacam itu. Aku jadi ingat masa kecilku yg sangat menyenangkan,setiap menjelang ulangan umum aku berkumpul bersama teman sebaya dan belajar bersama dari jam 4 sampai jam 5 sore saja. Ibuku menyediakan snack sederhana serta teh untuk kami,tentunya disertai senyum paling tulus dan paling cantik yang sangat menenangkan hatiku saat itu. Yah jaman memang berubah,saat ini tuntutan terhadap HASIL lebih mendominasi sehingga hampir semua ibu yang anaknya menjelang ulangan akan berusaha mati-matian menggenjot prestasi akademik si anak sampai maksimal, bagaimanapun caranya. Aku bertanya sendiri dalam hati “hepi gak ya anak2 mereka?” “apa ya yang anak2 itu pikirkan setiap kali jadwal ulangan umum

dibagikan?” . Akhirnya aku jawab sendiri saja dalam hati “Yah inilah Indonesia”

DI KELAS MURIDKU BERTANYA
Sebagai guru di sebuah SMA aku sering mendapat tugas mengajar di kelas 11 atau kelas 2 SMA. Kelas tempat anak2 merasa sudah senior tapi masih jauh dari kewajiban menghadapi ujian akhir. Kelas tempat usia anak rata2 adalah 15-16 tahun (remaja dalam artian yang sesungguhnya). Juga merupakan kelas yang siswanya paling sering mendapatkan tugas untuk melaksanakan kegiatan2 selain belajar seperti OSIS,lomba-lomba maupun panitia kegiatan ini dan itu. Kelas yang sangat dinamis,I love my job!

Suatu hari seorang murid bertanya : “Sensei (begitu mereka menyebutku), kan tiap ulangan kita gak boleh nyontek nih, tapi kenapa kalo pas UAN setahu saya ada kakak2 kelas yg justru diijinkan untuk membagi jawabannya ke teman2nya, sebenernya boleh nyontek gak sih ?” aku terdiam beberapa saat memikirkan jawaban apa untuknya, akhirnya terlontar juga jawaban ini, “yah begitulah Indonesia, kalo kamu silahkan pilih aja mana yang terbaik menurutmu?” aku lanjutkan lagi dengan, “kalo ibu sih prinsipnya lebih baik dapat jelek tapi jujur daripada dapat bagus tapi hasil nyontek!”. Murid lain segera menyahut, “tapi kan demi membahagiakan orang tua, Sensei, kalo dapet jelek mereka sedih kan kasihan juga?” aku hanya berlindung dibalik bel sekolah “OK time is up, PR nya jangan lupa dikerjakan ya….” Dalam hati aku tetap bertanya-tanya, apakah semua orang tua di negri ini sudah sedemikian terpengaruh pula oleh HASIL sehingga tidak peduli lagi cara

apa pun yang ditempuh anaknya asal RAPOTNYA BAGUS dan si anak RANGKING SEKIAN BESAR di sekolahnya.

OOOO MULAKNO…..(ooo makanya….)

Kesimpulan dari sedikit pengalamanku itu sangatlah jelas, diawali dengan oooo makanya negri ini amburadul lha wong sistemnya begitu. Atau ooooo makanya jumlah koruptor nambah terus lha wong sejak kecil diajarkan boleh tidak jujur asal rapotnya bagus. Akhirnya yaaaah itulah Indonesia. Terserah kita, mau sadar seperti Andrea Hirata atau Anis Baswedan, atau mau tetap pingsan??

MAJULAH ANAK INDONESIA………KALIAN BISA!!

Friday, January 28, 2011

“12 jam tanpa handphone”

Sebuah Pengalaman berharga oleh Dite Aricatrini/1-2/A4

 

Jam 05.45 pagi,seperti biasa kami berangkat menuju aktifitas masing-masing. Jadwalku hari ini,mengajar dan menyiapkan pendaftaran lomba. Perkiraan waktu pulang skitar jam stengah 5 sore.

5 menit kemudian baru nyadar kalo hp ketinggalan. Dalam hati, ah biarin lah insyaAllah gak masalah. Mau balik gak mungkin…..bisa telat semuanya. Kenyataannya,sejak sampai di skolah langsung ingat kalo harus sms tukang ojek langganan utk menjemput si Adik pulang skolah jam 2. Mulai deh otak muteeeeeer mikirin gimana caranya, no hp nya ada di hpku smua? Soalnya ada dampak ikutannya tuh, kalo gak di sms, si Bapak pengojek akan mengira aku yg jemput. Trus kalo Adik telat pulang, guru les nya ntar keburu dateng gak ada muridnya gimana dong? mau membatalkan les, no hp guru lesnya ada di hp juga.

Akhirnya “tuing” Alhamdulillah ide itu muncul. Di sela jam istirahat,browsing di internet website nya skolah Adik. Dapet trus dicatet no telp nya. Dengan modal hp pinjaman (sudah nyoba ke wartel terdekat,udah tutup,gak laku!) aku telp skolah Adik,minta no hp wali kelasnya. Aku sms beliau dengan isi pesan: mohon Adik dititipkan ke tukang ojek langganan sekolah, tp kalo ojek tsb gak bisa ya maaf mohon tunggu sampai sy jemput skitar jam 5 an. Agak tenang……..weits tunggu dulu,musti memberi kabar ke guru les nih. Aku telp ke rumah dgn harapan si Mbak yg angkat. Kriiiiiing…….gak da orang dirumah. Aku ingat jam segitu si Mbak lg belanja kalo gak lagi mbayar PAM seperti pesanku pagi tadi. Mau sms lgsg ke hp si Mbak,lagi2 inget nomernya ada di hp! Bismillah aja deh,whatever will be ya will be aja.

Sruuuuut dicepetin ke skitar jam stengah 5 sore, dah siap mau pulang,sahabat yg minjemin hp bilang “ada sms,anaknya belum ada yg jemput,dijawab apa?” huwaaaaa………! Sambil berlarian aku bilang “will be there jam 5 an”

Sudah tidak bisa tenang lagi,dengan perasaan “MasyaAllah gak enak,banyak yg repot nih”, semaksimal mungkin berusaha ngebut dengan motto “biar cepat asal selamat” (susah banget itu), jemput si Kakak dulu yg lokasinya lbh dekat. Wuuuuusssh,skolahnya dah sepi. Biasanya sih jam 4 an pulang. Gak punya pikiran negative sih karena insyaAllah si Kakak sudah lebih mandiri dalam hal transportasi.

Wuuuuuush menuju skolah adiknya dgn berpacu dgn waktu, tahu sendiri kan awal kemacetan di sore hari adalah skitar jam 5. Allahu Akbar,emang Allah yg Maha Penyayang deh, di tengah kemacetan aku lihat si Kakak yg baru turun dari angkot berencana menyeberang utk ganti moda transportasi ke ojek. Pas Kakak menoleh dan melihat plat nomer kami,reflek jarinya teracung dgn kode mirip manggil angkot hehehehe, lampu sein kiri, ku angkut si Kakak…….Alhamdulillah…..semakin merasa tenang.

Persis jam 05.06 sore, parkir di halaman skolah Adik. Ada beberapa guru yg memang belum pulang, muridnya? Tinggal si Adik satu-satunya. OK, lgsg naik dan otw ke rumah……..plong rasanya. Masalah selesai? Ternyata belum!

@ home,hp menggeletak di kamar, ada 5 missed call plus 9 sms disana. Dari si Kakak yg telp pake hp gurunya,mau tanya kenapa jam stengah 5 belum jmpt. Dari si Bapak,mau tanya aku dmn,soalnya dia ditelp skolah Adik,krn belum ada yg jmpt. Dari Kepala Sekolah si Adik,mau tny siapa yg jemput.Dari guru les, hari ini les apa nggak? Dari sahabat2 yg putra-putrinya satu sekolah dgn Adik,si Adik dijemput siapa kok sampe sore masih di skul (pas beliau2 pada jemput). Duuuuh…….campuran rasa antara bersyukur karena banyak yg care,happy karena dah nyampe rumah dengan selamat,sedih dan segan karena merepotkan banyak orang plus menyesal karena teledor ninggalin hp di rumah.

Kesimpulan? Sejak lahir sampai usia 29 tahun aku gak pernah punya hp,and life goes on as smooth as possible Alhamdulillah. Sejak Usia 30 sampai sekarang (berapa coba tebak?hehehe) pegang hp. Dan apa yang terjadi hanya dalam jangka waktu 12 jam tanpa benda tersebut? Seharian mengajar dengan konsentrasi terbagi,mencoba mencari cara utk menghubungi orang2, mencari wartel sampai pinjam hp teman demi sebuah sms,berupaya ngebut supaya dapat bertemu anak2 tercinta tepat waktu dan tentunya berdoa memohon semuanya berakhir dengan baik. Alhamdulillah………..sebuah pengalaman yang sangat berharga.

Bagaimana denganmu?

Wednesday, January 26, 2011

MENGALIR

Ngetem lagi…. Ngetem lagi…
Doh… mikrolet yang kutumpangi kali ini sungguh sangat menyebalkan… Nggak ngerti apa ya ya kalau waktu berjalan cepat, dan sekarang pun aku sudah terlambat sampe di Paser Baroe...
Supir mikrolet M12 dari Kota ke Senin, lewat Paser Baroe ini bener-bener deh... Ini sudah yg keempat kalinya dia ngetem. Di stasiun kota 5 menit, di pengkolan Asemka 4 menit, di Glodok 5 menit, Jayakarta hotel entah berapa menit dan ini pertigaan Olimo ngetem lagi. Waaaa.......

”Bang... ayo dong...cepet sedikit... talat nehh... ngetem mulu.....” berusaha sehalus mungkin mengeluarkan kata-kata.
”ngga lihat apa mba... penumpang dari tadi cuman 2 orang gini”, besok pagi istri dan anak saya mau makan apa.
”Kan nariknya dah dari tadi bang”, kata penumpang selain saya yg duduk di depan.  Sepertinya dia sebel juga.
”sepi gini dah dari jam 10 pagi tadi mba, mas..., sedih saya”.
”disembahyangin ngga?” tanya si mas, iseng...
”... gak kurang-kurang mas...”
Wah.... kesian juga si abang...kupikir... dari pada ngomel-ngomel tidak berguna, aku akhirnya mulai mendoakan dia dalam hati, minta agar Tuhan campur tangan dalam hal ini dengan membuat angkot ini penuh penumpang. Dan kalau boleh meminta lebih, aku mohon agar Tuhan membuat angkot ini penuh penumpang setiap kali dia bekerja.  Aminnnnn....

Sampai di depan pos kota, tiba-tiba ada 2 orang yang menghentikan angkot. Nenek-nenek bongkok yang sudah sangat tua dan berjalan tertatih-tatih serta laki-laki setengah baya yang manggandenganya dengan hati-hati. 
Wahh... cepat sekali Tuhan menjawab doa ku..

Abang sopir angkot mendekatkan mobil dengan tangkas.
”Bang titip nenek saya ya. Nanti berhenti nya di Garuda, di sana ada anak perempuan, anak saya, yang nunggu kok. Tolong sekalian bantuin nenek turun ya Bang. Ini uangnya ” katanya laki-laki setengah baya itu sambil mengangsurkan uang 2ribu.
”Loh loh... mas nya gak ikut naik.?” tanya si abang
”Ngga Bang, warung rokok saya gak ada yang jaga.  Tolong ya Bang..” kata laki-laki tadi berharap.
”Ogah ah...” kata si abang sambil menancap gas.
”kok gak diambil bang, lumayan kan... ” tanya si mas penumpang depan.
”Males mas.... Ngrepotin”.
Haaaa............

----
Hari itu Tuhan memberi pengertian yang baru padaku tentang bagaimana rejeki itu ada di sekitar kita.

     Rejeki seperti air terjun yang akan terus mengalir tanpa henti asalkan tampungan air di bawahnya mengalirkan air itu ke sungai sungai, supaya sungai membawanya ke laut, menguap, turun hujan dan kemudian kembali ke sumber air terjun.
Jika tampungan air berhenti memberikan air ke sungai.  Jangan berharap akan turun hujan dan jangan berharap mata air akan mengeluarkan sumbernya.
Siklus rejeki tidak melulu bicara tentang uang, tapi juga tentang kebaikan hati.
”Berilah, maka kamu akan diberi”

Siapa bilang Tuhan tidak menjawab doa abang sopir, untuk memberikan dia rejeki pada hari itu....

----
Yessy Natalia
Jakarta,  Januari ’2011