Oleh-oleh dari seminar parenting dengan nara sumber Ibu Elly Risman.
By: Dite Aricatrini
Bahaya pornografi sudah ada di depan mata, anak kita adalah target utama. Ayah Bunda…..sadarlah jangan pingsan! Bisnis pornografi adalah bisnis global yg paling menguntungkan di seluruh dunia. Tujuan utama para pebisnis pornografi (predator) ada 3 yaitu:
1. Membuat perpustakaan porno dalam otak anak-anak kita
2. Merusak otak generasi mendatang
3. Menjadikan anak-anak kita pelanggan pornografi seumur hidup, sejak sedini mungkin
Bagi yg punya anak cowok, be aware, anak anda adalah target utama! Bagi yg punya anak cewek, jangan lengah…..anak cewek anda adalah obyek dari bisnis pornografi ini.
Ada banyaaaaak pertanyaan sederhana yg harus kita tanyakan kepada diri sendiri dulu:
Apakah anda punya akses internet di rumah? Bisakah anda mengakses internet? Bisakah anda mendownload dari internet ke hp? Apakah anak anda punya hp? Sudahkah anda berpesan pada anak2 saat mereka dibelikan hp, pesannya sbg berikut,”Nak, ini gadget mahal, tolong pergunakan dengan baik, jgn dipergunakan utk mencelakakan dirimu sendiri” Apakah anak anda main games di computer, baik online maupun tidak? Bisakah anda memainkan games yg dimainkan oleh anak anda? Tahukah anda ada di level berapa anak anda di games tersebut? Apakah anak anda suka komik? Pernahkah anda membaca terlebih dahulu sebelum membelikan komik buat anak anda? Tahukah anda apa saja isi komik yg sekarang sedang sangat digemari oleh anak-anak kita? Berapa jam sehari anak anda nonton tv? Pernahkah anda mendampingi mereka nonton?
Saat ini pornografi bukanlah barang yg langka, juga bukan barang yg mahal, pornografi mengepung anak kita dari segala arah, secara terus-menerus, dengan cara yg mudah dan murah. Tidak perlu kemana-mana utk mengakses pornografi, data menyebutkan 50% anak SD tahu pornografi dari RUMAH !!
AYAH BUNDA HADIRLAH DI RUMAH
Orang tua jaman sekarang terlalu khawatir dgn masa depan anaknya. Kita berusaha semaksimal mgkn supaya anak tidak tergilas oleh jaman. Sudah benarkah usaha kita? Ayah Bunda, adalah kewajiban orang tua untuk mendidik anaknya. Kewajiban ini tidak dapat diwakilkan, tidak kepada sekolah tidak kepada guru les tidak juga kepada pengasuh anak. Sering kita lalai, berangkat kerja saat anak2 belum bangun dan pulang kerja saat anak2 sudah tidur untuk apa? Jawabannya demi masa depan anak2 kita. Siapa yg mendampingi mereka selama kita bekerja? Bibik? Guru di sekolah? Guru les prifat? Guru mengaji?
Ayah Bunda, anak2 tidak memerlukan nilai matematika 95 supaya dia sehat jiwa dan raga, anak2 tidak harus fasih berbahasa Inggris supaya dia menjadi pribadi yg menyenangkan. Sadarilah bahwa menjadi apapun dia kelak, sehat jiwa dan raga serta mempunyai pribadi yg menyenangkan adalah modal untuk meraih cita2nya tersebut. Anak2 hanya memerlukan kasih sayang dan teladan langsung dari orang tuanya. Masih banyak juga orang tua yg meski tidak terlalu sibuk bekerja, dia sekedar ADA di rumah, tp tidak HADIR!
Sebuah gambaran keluarga kelas menengah yg ayahnya berangkat kerja jam 5.30 pagi dan pulang jam 8 malam. Ibunya adalah sarjana yg menjadi ibu rumah tangga. Jam 4 sore, anak yg bersekolah di full day school baru saja pulang.
Ibu : Assalamu’alaikum nanda……sudah pulang nih (sambil asyik memperhatikan layar BB)
Anak : Wa’alaikumsalam Bun, iya (dengan wajah agak lelah)
Ibu : ok deh jagoan bunda cepetan mandi ya, bentar lagi Miss Linda datang, waktunya les Inggris kan?
(sambil masih memperhatikan layar BB dan tidak menyadari wajah lelah anaknya)
Anak : Bun, hari ini boleh libur gak (sambil agak mendekat biar diperhatikan)
Ibu : (baru sekarang memperhatikan wajah anaknya yg agak lelah) Aduh naak…..kenapa? Tahu gak, ayah sudah bekerja capek2 tiap hari berangkat pagi pulang malam kan biar kamu bisa les Inggris prifat seperti ini, sayang dong kalo musti libur, udah ah cepetan mandi ya…..ntar minum vitamin aja deh biar capekmu ilang (kembali lagi memperhatikan layar BB)
Ibu tersebut ADA di rumah, tapi sudahkah dia HADIR ? Kehadiran anak kita di dunia bukan kehendak mereka sendiri, mereka adalah amanah buat kita. Jadi kehadiran kita sebagai orang tua mereka adalah kewajiban yg tidak bisa ditawar-tawar lagi! Dalam setiap perlakuan kita kepada anak, sertakanlah emosi/kasih sayang dan empati. Akan lebih baik kalau sikap si Ibu seperti ini:
Aduh naak…..kenapa? Kamu capek ya? Tadi di sekolah ngapain aja kok sampai capek gitu? Ok bunda telp Miss Linda dulu ya,lesnya libur. Kamu cepetan mandi dulu ntar hbs mandi kita makan bareng yuk, sambil makan bunda mau deh diceritain acara yg bikin kamu kecapekan gitu.
WARNING! Anak yg mudah kecanduan pornografi adalah anak yg B.L.A.S.T
Boring, Lonely, Angry/Afraid, Stress, Tired.
Bunda, sudah bukan saatnya lagi kita hanya rajin menghadiri majelis taklim atau rajin memberikan makanan bergizi saja kepada anak2 kita. Bunda juga harus “melek media!” dan “tidak gagap teknologi!”
Ayah, sudah bukan waktunya lagi menyerahkan segala urusan anak kepada ibunya. Anakmu membutuhkan seorang Ayah di rumah. Bukan seorang insinyur, bukan direktur,bukan guru atau apapun profesimu diluar rumah. Ayah adalah pemimpin yg mengajarkan tanggung jawab, Ayah adalah pelindung yg memberikan rasa aman, Ayah adalah penyeimbang yg menegakkan norma keluarga dengan ketegasan seorang laki-laki.
RINGKASAN MATERI SEMINAR
1. Kerusakan otak yg disebabkan oleh kecanduan makanan (obesitas) ada 2 bagian. Kerusakan otak yg disebabkan oleh kecanduan narkoba ada 3 bagian
Kerusakan otak yg disebabkan oleh kecanduan pornografi ada 5 bagian!!
2. Materi pornografi yg tersedia di sekitar kita: internet,games,handphone,komik,film,koran,majalah,buku cerita, acara TV apapun (sinetron,berita,infotainment,quiz,musik,iklan dll), VCD/DVD
Kita tidak bisa menghalangi anak utk mendapatkan semua ini, tp kita bisa menguatkan anak untuk pandai memilih mana yg terbaik untuk dirinya.
3. Yang bisa dilakukan
Internet:
- Kuasai cara berinternet
- Cek riwayat koneksi
- Berteman dengan anak (anak punya fb,ortu jg punya, anak punya twitter ortu bikin juga)
- Ikuti perkembangannya
- Ajak anak bijak berinternet (tentunya dengan teladan,jgn suruh anak berhenti main game online sementara kita masih asyik BBM-an)
- Berdiskusilah dengan anak
- Arahkan
- Kontrol
Film:
- Perlu tidak ke bioskop?
- Dengan siapa perginya?
- Mau nonton apa?
- Sadar tidak,iklan sebelum,di tengah dan sesudah film sangat mungkin berisi hal yg tidak kita inginkan untuk dilihat anak
- Bicarakan dengan anak dampaknya melihat adegan syur dalam gedung bioskop yg gelap,bersama temannya.
TV:
- Atur jam TV hidup
- Pilih program (di setiap Koran ada jadwal acara TV)
- Bahas sebelum dan sesudah menonton sebuah acara, anak suka/tidak, alasannya
- Ada tidak program lain sejenis tp yg lebih aman
- Pantau, dampingi
Games:
- Belajar kenal dengan games
- Tanyakan games apa yg dimainkan anak, di level mana ia berada
- Periksa rating/peringkat games tersebut (biasanya sesuai standard Amerika)
- Darimana mendapatkannya
- Tahu tidak dampaknya
- Diskusikan
Komik:
- Jangan beli komik sembarangan,lihat isinya
- Periksa tas,meja,rak buku,lemari baju, tempat tidur bahkan bawah kasur anak
(anak yg kecanduan suka menyembunyikan komik pornonya)
- Ajarkan anak gemar dengan berbagai macacm bacaan : kisah Rasul, sains, fiksi, dongeng, petualangan dsb
WARNING! Kecanduan narkoba, kelihatan tanda2nya, mahal, bisa di detox
Kecanduan pornografi, tidak kelihatan tanda2nya, murah bahkan gratis, tidak bisa didetox
Beberapa Fakta:
Kerusakan otak pecandu pornografi = kerusakan otak penumpang yg tidak memakai safetybelt dalam kecelakaan mobil
Sebuah SMP Negri di Jakarta, 18 siswinya adalah pelacur, dan jarang membolos. Mereka melacur sebelum dan sesudah sekolah.
Di sebuah RS di Jkt, seorang gadis usia 14 tahun diperiksa karena telah membuang bayinya ditempat sampah. Si gadis sejak SD selalu juara kelas. Setiap hari pulang dan pergi sekolah selalu diantar oleh Ibunya!!
Masih banyak fakta dan data lain yg bikin aku sakit perut selama seminar, tp khawatir kebanyakan nih
Ayah Bunda, jangan pingsan, sadarlah! Because your family is under attack!!
No comments:
Post a Comment