Terdaftar dengan nama yang cukup singkat ’Buang’, teman kita yang satu ini, dikenal cukup pendiam di kelas kita. Tapi sebenarnya dia mempunyai bakat iseng yang terpendam loh... (hehehe... Mas Buang don’t be angry ya...).
Sudah menjadi tradisi, pada setiap pergantian mata pelajaran selalu di mulai dengan perebutan bangku. Dari sinilah kisah ini berawal. Diam-diam Buang ini demen banget ama pelajaran sejarah, pokoknya setiap pelajaran sejarah dia tidak ikut berkompetisi merebut bangku belakang. Dia malah melenggang dengan santai. Suatu saat pernah aku menanyakan kenapa tidak ikut mencari posisi. Dia cuma mengeleng, kalem.
"Sengaja ya...? Biar dapat bangku terdepan...?" desakku tak sabar. Dia makin senyum-senyum misterius.
Tak sabar, aku pun berhambur berkompetisi berebut bangku belakang. Jadi terpikir olehku, mungkin dah putus asa kaleee... Karena dalam kompetisi perebutan bangku tembok, Buang seringnya kalah, alias dengan sangat terpaksa musti jadi sopir di depan, walaupun dia sudah full of struggle memperjuangkan si bangku tembok.
"Tapi mengapa cuma pas pelajaran sejarah aja?" masih penasaran aku.Waktu itu guru sejarahnya adalah Ibu Tri Rahayu... Hm, dah kebayang?... S’moga masih ingat... Itu lho, yang manis, imuts … (hehehe… apalagi neee… hiks maaf ya Bu… jadi terlalu jujur nih...). Atau mungkin juga gara-gara itu Buang jadi suka pelajaran Sejarah... Entahlah... Yang jelas memang sebagian besar teman-teman cowok juga serupa ama Si Buang jadi penggemar pelajaran Sejarah. Akibatnya tentu saja para cewek-cewek tidak perlu berjibaku lagi berebut bangku belakang, karena para cowok justru berebut bangku terdepan... Nah loh...
Suatu hari Ibu Tri Rahayu mengadakan ulangan Sejarah, saat itu topiknya tentang kerajaan Majapahit. Ada salah satu pertanyaan dari ulangan itu yang menjadi pangkal misteri ini, yaitu ’Siapakah raja Majapahit sebelum Hayam Wuruk?' Tentu saja pertanyaan itu tidak terlalu sulit buat kita semua, apalagi buat Buang yang si penggemar sejarah. Pasti jawabannya 'Tri Buana Tunggadewi'.
Namun apa yang terjadi ketika hasil ulangan dibagikan kembali. Di kertas jawaban Buang, tertera jawaban, raja Majapahit wanita itu bernama ’Tri Rahayu’... dan jawaban itu dicoret dengan tinta merah oleh Ibu Tri Rahayu diganti dengan nama ’Buang’
Kontan kita cekikikan bengong tak abis pikir... Buang yang ditanya apakah dia emang sengaja ato cuman salah tulis, cuman mesem2 gokil... Bikin kita penasaran.... . Sampai akhir kelas 1 misteri ’Tri Buang Tunggadewi’ belum terpecahkan, ... Buang… Buang…!!! ;)